delly info

Kamis, 21 Juli 2011

INDONESIA DEATH METAL 'GAK PERLU DI TV!!

Musik indonesia semakin hari semakin pesat perkembangannya, hal ini terbukti dengan bermunculannya band-band baru di media, khususnnya Televisi. Dari yang mengusung genre Pop, melayu, bahkan boyband yang fenomenal saat ini. Pecinta musik indonesia akhir-akhir ini  terkena syndrom Boyband, dengan modal good looking, suara bagus, kemampuan menari atau nge-dance yang bagus. Mereka mampu membius penikmat musik indonesia khususnnya para remaja. Mereka terkesan sangat mudah masuk Televisi. Nah, yang jadi pertannyaan kenapa band yang mengusung Genre Black Metal tidak terlalu ter-ekspose di media?. Sebelumnnya, berikut adalah bebrapa biografi singkat Band-band Death metal Indonesia:
1. ADAPTOR
Adaptor dibentuk pada tanggal 8 Januari 1991 di Jakarta dengan personil yaitu: Hendra (vokal), Benny (lead guitar), Niken (gitar), Jocker (bass), Robin-mantan Grausig & Noxa (drum) yang menggiling genre inti '. Dalam formasi ini, Adaptor membawakan lagu-lagu dan beberapa lagu dari Terrorizer dan beberapa lagu sendiri. Dari tahun 1991 hingga 1993, Adaptor melalui perubahan beberapa personil yang meliputi: Doddy-Pengkhianat (bass), Fachmi-Mortus (bass), Lucky (drum), Dayat (drum), dan masih banyak lainnya untuk membawa 'death metal' lagu dari genre yang Mesias, Entombed & beberapa lagu sendiri.



2. DEATH VOMIT
Death Vomit berdiri pada tahun 1995 di kota Jogja. Formasi awal Death Vomit adalah Dede (vocal), Wilman (gitar), Ary (bas) dan Roy (drum). Sejak awal Death Vomit langsung memainkan lagu-lagu mereka sendiri walaupun pada saat pementasan memainkan lagu-lagu karya band lain yang menjadi acuan musik Death Vomit.Tidak lama Death Vomit merekam reherseal demo untuk diputar di radio-radio yang memiliki program musik metal radio Mustang dan juga di kota Jogja dan sekitarnya. Berkat demo yang dikirimkan ke radio-radio, Death Vomit mendapat banyak undangan untuk mengisi acara diluar kota Jogja seperti Jakarta, Bandung, Purwokerto, Solo, Malang, Surabaya dan Denpasar.
Pada tahun 1997 Death Vomit ikut serta dalam album kompilasi Metalik Klinik (Rotorcorp/Musica Studio). Dampak dari kompilasi ini membuat Death Vomit semakin dikenal dan sering melakukan pementasan di dalam dan luar kota.
Pada November 1999 akhirnya merilis debut album “Eternally Deprecated” yang diproduksi secara D.I.Y (Do It Yourself) dari proses rekaman, produksi hingga distribusi, Death Vomit melakukannya sendiri melalui label mereka sendiri yaitu Demented Mind Records. Pejualan album ini mencapai 1500 kaset. Dengan kesuksesan ini Extreme Souls Production tertarik untuk mencetak ulang album dimana pada edisi cetak ulang terjual 2200 kaset.
Dengan formasi yang terkini, Sofyan Hadi (gitar/vocal), Oki Haribowo (bas) dan Roy (drum) pada bulan Mei 2006 death Vomit merekam album baru “The Prophecy” dan dirilis serta diedarkan oleh Rottrevore Records Jakarta.
3. BESIDE
Beside exsis dari pertengahan tahun 1997, berdiri di kota Bandung Indonesia, lahir di tengah-tengah komunitas yang cukup ternama di Indonesia “HOMELESS CREW”. Sebuah band project pada asalnya dengan memainkan musik-musik hardcore pada zamannya dari mulai Rykers, Strife, Earth crsis dll. Berganti-ganti personel adalah menjadi suatu kebiasaan, bahkan di akhir tahun 2007 beside masih berganti personel.
Fattah, salah satu gitaris beside yang terakhir harus resign! Di karnakan kesibukan kerja yang sangat padat. Ichad Heaven fall adalah orang yang kami pilih untuk menutup kosongnya formasi, dan karna seringnya kita berganti pesonel, maka beside banyak bertemu orang-orang baru yang mempunyai selera musik yang beragam dari mulai Inflames, Soilwork, Dragon force, Slayer, Malevolent creations,Kataklysm dll. Yang pada akhirnya memberi warna baru bagi musik beside. Metal mungkin konsep yang lebih cocok untuk beside pada sekarang ini.
10 tahun memang bukan waktu yang sebentar untuk menyelesaikan satu album, karna seringnya berganti ganti personel, kesibukan yang menyita waktu, konsep musik yang masih belum jelas menjadi factor utama dalam keterlambatan kami.
Dengan forma si saat ini yang solid Owank voc,Akew Guitar, Paneu Bass, Chad Guitar, Baby Drum, akhirnya beside bisa menyelesaikan album pertama kami yang di beri nama AGAINST OURSELVES, yang di rilis di akhir tahun 2007 oleh parapatan rebels & absolute records.
4. BURGERKILL

Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya.
Mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul Masaindahbangetsekalipisan tersebut.
Pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi Breathless dengan menyertakan lagu Offered Sucks didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul Independent Rebel.
Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis).
Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title Dua Sisi oleh Riotic Records. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single Everlasting Hope Never Ending Pain lewat kompilasi Ticket To Ride.
Mereka menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: Puma yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.
5. DEADSQUAD
Deadsquad awalnya band ini berdiri sejak bulan Februari 2006 dan merupakan sebuah band project yang memainkan lagu2 dari band oldschool metal seperti Slayer,Anthrax,Pantera dan Sepultura.pada saat itu berpersonil : Stevi Item Ex Step Forward ( Gitar ), Ricky Seringai & Step Forward ( Gitar ) , Boni Ex – Tengkorak (Bass) dan Andyan Ex – Siksa Kubur ( Drum ) , ternyata ricky tidak bisa bertahan lama karena kesibukannya di Seringai, Step Forward dan pada pekerjaannya di Rolling Stones Magz ( Indonesia ).Atas Kesepakatan Bersama pada tanggal 29 Agustus 2006 terbentuklah nama DEADSQUAD / DS. pada bulan Juni 2006 Prisa Ex – Zala bergabung untuk mengisi kekosongan pada posisi gitar, Berlanjut dengan pencarian vokalis akhirnya pada posisi vocal, Deadsquad mendapatkan Babal ( Alexander ). pada akhir bulan November 2008 prisa resmi keluar. Setelah berjalan sekian lama dengan konsep 1 gitar akhirnya pada bulan Oktober 2008 Deadsquad menemukan sosok seorang gitaris yaitu : Coki Bollemeyer ( NETRAL ). Dan pada bulan yang sama Daniel ( Abolish Conception ) bergabung bersama Deadsquad menggantikan Babal Personil DeadSquad sekarang adalah Daniel ( Vox ), Stevi ( Gitar ), Coki ( Gitar ), Boni ( Bass ) dan Andyan ( Drum)
Dan banyak lagi band-band death metal yang mumpuni di indonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Death_metal
Nah, kembali lagi kepada prtanyaan. kenapa band-band ber-genre death metal di indonesia jarang masuk televisi?.
ada beberapa alasan band-band death metal di idonesia jarang live di televisi nasional.
PERTAMA,
death mental mempunyai beberapa karakteristik:
  1. Growl yang rendah dan parau serta teriakan bernada tinggi.
  2. Gitar yang disetel rendah, penuh distorsi.
  3. Bass yang gelap dan garang.
  4. Drum yang bertempo sangat cepat, blast-beat.
  5. Secara keseluruhan, sound-nya sangat dekat dengan sound genre ayahnya, yakni Thrash Metal.
coba anda lihat sekeliling anda, kebanyakan mereka menyukai musik yang easy listening. jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa kebanyakan program televisi hanya menyuguhkan musik easy listening, yang kebanyakan masyarakat indonesia menyukai musik seperti ini.
KEDUA,
band-band Death metal indonesia bersifat indie label. Indie label sendiri bisa diartikan lawan dari mayor label. Band indie label berbasis dari "apa yang kita punya, do it yourself",  mulai dari merekam, mendistribusikan dan promosi dengan uang sendiri dan tidak bersifat komersil. Sangat berlawanan dengan Major label.
KETIGA,
Tema lirik death Metal biasanya tentang pembunuhan dan cerita kekerasan, tetapi bisa juga meluas pada tema Satanism, kritik agama, Gaib, ilmu kebatinan, dan/atau komentar sosial. Walaupun kekerasan dapat diexplorasikan dalam berbagai gaya lain, Death Metal menguraikan detil dari tindakan ekstrim, mencakup perusakan, pembedahan, siksaan, perkosaan dan necrophilia. Sarjana sosiologi Keith Kahn-Harris ( pengarang dari Extreme Metal: Music and Culture on the Edge) berkomentar bahwa ini dapat dihubungkan dengan sebuah " dayatarik" dengan tubuh bahwa semua orang-orang berbagi sampai taraf tertentu,
sebuah " keinginan terpenting", dan walaupun genre ini sering memperindah kekerasan dan ketidak jelasan, ini sama dengan takut dan menjijikkan di antara explorasi itu. pengarang Heavy Metal Gavin Baddeley juga menyatakan bahwa sepertinya adalah suatu koneksi antara " bagaimana seseorang mengenal kematian mereka sendiri" dan " berapa banyak mereka melihat gambaran kekerasan dan kematian" lewat media. Hal inilah yang jadi pertimbangan pihak televisi tidak mempublikasikan Band-band bergenre Death metal.
Sekian yang dapat saya bagikan kepada anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar